• Enter Slide 1 Title Here

  • Enter Slide 2 Title Here

  • Enter Slide 3 Title Here

Rabu, 30 Oktober 2013

ah sudahlah..

Tak perduli bagi saya orang orang diluaran sana menunjukkan dengan cara apa, cukup bagi saya bisa menjadikan anda sebagai motivasi adalah suatu kebahagiaan besar bagi saya.

cukup yakinkan dalam hati, kalo memang sudah ketetapannya pasti dipertemukan, tinggal bagaimana saya terus berusaha 

wisuda "biasa biasa" saja

Bukannya saya tidak bersyukur dengan apa yang sudah saya peroleh selama ini, tapi jujur rasa syukur ini terlalu besar hingga saya tak mau membuat sedih mereka yang belum beruntung seperti saya.

Bukannya tidak bangga dengan apa yang sudah saya capai selama ini, tapi jujur masih ada hal yang lebih membanggakan yang belum bisa saya capai.

Bukannya saya tidak bangga dengan kampus saya, saya terlalu bangga, jadi cukuplah kita yang merasakan kebanggaan ini.

Bagi saya, kebanggaan cukup disimpan dihati saja, 

Selasa, 15 Oktober 2013

Idul Adha 2013

Selasa 15 Oktober 2013, ini entah hari keberapa saya sudah menjadi Alumni kampus ini. Memang bagiku tinggal beberapa tahun disini telah meninggalkan kesan yang sangat berarti. Tapi kerinduan ayah dan emak mereka sampaikan dengan berbagai alasan untuk menyuruhku pulang. Munafik jika aku bilang “aku tidak rindu mereka”, bukaan !!! Aku cinta mereka, dan pastinya rindu mereka, tapi anakmu ini ingin lebih mandiri yah, mohon mengertilah.

Ah seketika aku bangun dari tidurku, waktu sudah menunjukkan pukul 04.45. Oh ya tentang acara panitia kurban hari ini belum ada kabar ya?. Sebenarnya sejak tahun lalu aku memang punya hasarat untuk terlibat, ya sekedar merasakan bisa terlibat dan berbaur dengan warga sekitar kampus. Dan Alhamdullillah hasratku kesampaian, meski sampai khatib turun mimbarpun belum ada kabar tentang kepanitiaan kurban disalah satu masjid sekitar kampus. Ah sudahlah.

Oh ya ini kali pertama aku sholat Idul adha di lapangan kampus. Duduk berhadapan persis dengan mimbar membuatku ingat hampir keseluruhan isi khutbah Idul Adha tahun ini, Alhamdulillah. Pertama khatib bercerita tentang fanatisme berlebihan yang akan menghancurkan kesatuan umat Islam, Kedua tentang Mesjid sebagai pusat kegiatan, terutama buat kaum laki laki yang memang di wajibkan untuk sholat 5 Waktu di Mesjid. Juga tentang manusia yang harus terus bergerak, mencari nafkah, bekerja keras, dan sebagainya. Yang terakhir tentang usaha menuntut ilmu dan usaha menjadikan diri ini semakin sholeh. Penyampaian khatib tersebut bersumber dari makna serangkaian kegiatan ibadah haji.

Sesampainya dirumah, aku dapet kabar agar disuruh ke masjid menghadiri kepanitiaan kurban. Alhamdulillah. Kurban di masjid ini lumayan banyak menurutku, 100an ekor kambing dan 18 Ekor sapi. Sampai sampai bertemu dengan seorang nenek nenek yang meminta foto eksekusi sapi kurbannya. Haha seperti kepuasan tersendiri bagi sang nenek melihat hewan kurbannya dieksekusi. Ya tak isengin dengan merekam proses penyembelihan serta foto foto mulai dari hewan tersebut berjalan hingga ajalnya menjemput.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Berpartisipasi di divisi pemotongan, awalnya lumayan bingung, tapi lama kelamaan mulai beradaptasi.

Tugasku disini mengangkat dan memindahkan kambing kambing hasil eksekusi untuk kemudian dinomori oleh panitia yang lainnya. Pegel cooy, tapi puas bangetlah. Lumayan buat tambahan CV buat ngelamar magang, kalo aku pernah ikut kepanitiaan Qurban di Mesjid ini, di divisi pemotongan, ecieeelah. Haha.

Apa hikmah yang aku ambil dari kegiatanku hari ini? Ya lumayan lah. Mulai dari datang di awal waktu, kerja cerdas, kerja puas. Karena menurutku lebih capek bengong dari pada langsung turun tangan membantu. Alhamdulillah buat hari ini, terimakasih sudah memberiku kesempatan untuk berpartisipasi meski pengaruhku tidak seberapa. :D

Minggu, 13 Oktober 2013

Farewell Party

Malam 13 Oktober 2013. Malam penyambutan bagi angkatan 2013, Perpisahan bagi angkatan kami, angkatan 2010.

Malam ini aku memang berpakaian seperti biasanya, Celana Panjang, selop, kaos dan jaket adidas KW kebangganku. Sedang kawanku berpakaian layaknya anak muda yang ingin menjemput bidadarinya di malam itu.

Ambisiku ikut acara ini berbeda dengan kebanyakan teman temanku. Ya sekedarnya saja. Sedang mengenai pakaian, memang aku tidak menggunakan dresscode. Ini memang sudah keputusanku. Ya sisi nyaman seseorang memang tak bisa dipaksakan.

Aku berangkat menuju kampus persis menjelang adzan magrib agar bisa berjamaah di masjid sekitaran kampus. Selesai sholat aku mengisi lambungku yang sudah meronta ronta sejak abis futsal tadi. Metabolisme tubuhku yang lumayan cepat, memang membuatku sering merasa lapar.

Sesampainya di TKP, wah orang-orang berdandan. Menggunakan pakaian terbaik dalam hidupnya, sedang aku dan temanku hanya berpakaian seadanya. Bodoh amat, yang penting aku nyaman dengan apa yang aku kenakan.

Acara berjalan beberapa menit, dan tidak terasa sudah hampir sejam’an. Ya aku berpapasan dengan salah seorang teman perempuanku angkatan 2013.

Entah kenapa, ia bertanya bang, kenapa ga pakai pakaian formal bang?

Ha??? (dalam hati bingung mau jelasin apa, bingung)

Dengan bahasa yang agak berantakan ku jelaskan, bahwa aku  nyaman dengan apa yang aku kenakan, apa yang aku pakai elegant menurutku, terserah orang mau bilang apa. (dalam hati “udah ini sudah nutup aurat, bersih, ga masalah kan”)

Seketika temanku itu sedikit bengong, entahlah mungkin niat bersalamannya yang aku abaikan dengan cara tidak bersentuhan, dengan sedikit acting ibarat seorang petinju. Haha.

Memang terkesan bodoh, tapi justru hal hal kecil yang kadang menjerumuskan kita. Justru dari membiasakan hal hal kecil yang baik, akan bermanfaat dan akan menjadi kepribadian.

Begitu juga hidup, ini opiniku, terserah anda mau beropini seperti apa. Menurutku apa yang dibutuhkan seseorang adalah rasa nyaman. Manusia sudah pada kodratnya tidak bisa dipaksakan. Seperti itu jugalah hati yang ada pada diri setiap manusia. Kali ini aku teringat dengan salah seorang temanku yang sepertinya tidak mendapat dukungan tentang hubungannya dengan gadis Jawa. Yang penting bisa merasa nyaman tanpa harus melakukan hal hal yang bertentangan kan ga papa kan :’)

 

Gombal Minang

Uda : eh uni, lai tau uni sia yang labih manis daripado uni?

Uni : sia tu da?

Uda : anak awak beko ni haha 

Uni : -____-

*copas dari ota jo kawan kawan keluarga minang 

Bergeraklah !!!

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman, Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang

Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan, Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa, Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam, Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang, Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan

(Imam Syafi'i - 767-820M)

Ini mengingatkanku dengan pesan salah seorang dosenku, bahwa manusia ini sama seperti ikan. Ikan yang selalu berada dalam kondisi air yang tenang tak pernah punya rasa seenak ikan dengan air yang selalu mengalir. 

maka bergeraklah, coba hal baru. Pada saat terfikirkan "ah bosen banget hari ini, pengen ngapain ya?" , ini momentum ! Tinggal bagaimana anda menyikapinya agar bisa menjadi pemacu untuk terus bergerak. Semangat !!!

Selama Masih Berstatus Manusia, Anda Pasti Butuh Orang Lain

Alhamdulillah hari ini aku bisa tidur meski bukan ditempat aku biasanya tidur. Kisah ini mengingatkanku pada pertualanganku pada pertengahan tahun 2013 saat kunjungan kedua ke Yogyakarta.

Ya, kali kedua aku mengunjungi kota berbudaya yang sungguh membuatku jatuh hati. Jatuh hati pada keadaan dan suasana yang menurutku memiliki “ciri khas”. Aku tak paham letak ciri khasnya di bagian mana, tapi yang jelas suasana dan keramahan orang orang di sana benar benar membuatku ingin kembali ke Yogya hehe.

Kali pertama aku mengunjungi Jogjakarta belum menghasilkan kepuasan. Oleh karena itu kuputuskan aku harus datang lagi ke Jogja dengan salah seorang teman SMAku yang juga kuliah di Jakarta. Menganggarkan dana yang benar benar terbatas dengan waktu yang terbatas pula. Dalam anggarannya kami memang memasang niat untuk berkunjung tanpa biaya penginapan. Apa solusinya? Ya hari pertama kami dapat penginapan melalui salah seorang teman SMA juga yang sedang kuliah di Jogja.

Hari kedua, kami habiskan waktu dengan berkunjung menyusuri seluk beluk Jogja dengan berjalan kaki. Hingga tanpa terasa hari sudah menunjukkan pukul 00.30. Malu sekali rasanya harus membangunkan orang orang di penginapan agar mereka membukakan pintu buat kami. Lagi lagi kami membutuhkan orang lain. Ya hari kedua kami menginap di Pos Ronda. Terimakasih bapak sudah menerima kami hehe. Perbincangan malam itu dengan seorang bapak yang lagi ngeronda memang sangat menarik. Ya tentang Budaya Jogja dan juga budaya Minang. Haha perbincangan tentang budaya memang lumayan menarik minatku sejak aku mendapat mata kuliah Budaya Nusantara yang pada saat itu diajarkan oleh seorang dosen berwawasan ektra luas. Hingga kami tertidur dan sampailah pada pagi hari di hari ketiga.

Pada Hari ketiga, kami berkeliling lagi menyusuri jogja dengan merental sepeda. Hari ketiga ini memang harus kami maksimalkan. Temanku terpaksa harus pulang cepat karena ada besoknya ia ada jadwal kuliah. Wah tinggallah aku sendiri pengelana jogja dengan uang yang terbatas.

Pertualanganku bermula dari sini. Berbagai macam penginapan aku coba. Mulai dari masjid, Stasiun Kereta Api hingga Pos Polisi. Hidup kita dimanapun kita berada, pasti membutuhkan orang lain. Sehebat apapun diri kita, sekaya apapun kita pasti butuh orang lain.

Malam ini aku sungguh tertolong melalui salah seorang temanku. Entahlah hari ini berjalan begitu cepat, hingga aku tidak menyadari bahwa jam sudah menunjukkan pukul 23.48. Saat itu aku baru menyadari bahwa aku tidak memegang kunci pagar tempat aku menginap. Ya terpaksalah malam ini menginap ditempat teman.  

Saat berjalan menuju kost temanku, aku dikejutkan oleh suara seseorang, dan ternyata ia adalah temanku yang juga tidak memegang kunci pagar kostnya. Ya terpaksalah kami bakal nginep di tempat teman yang lain. Berbincang bincang sekitar 30 menitan, akhirnya mata semakin mengantuk, kita berinisiatif menginap di tempat "mbah". Alhamdulillah malam mendapat pertolongan melalui mbah, Alhamdulillah.

Pengalaman ini menyadariku tentang betapa pentingnya menjaga hubungan, menjaga relasi, menjaga keakraban. Kita tak pernah tahu kapan kesulitan itu bisa datang. Kita sebagai manusia tidak selalu dalam kondisi serba berkecukupan. Bisa sajakan, kita tersesat di daerah orang dalam kondisi tidak membawa uang sama sekali Karena kecopetan?, kehilangan? Tertipu?. Berpikir panjanglah kawan,  

Keherananku pada salah seorang teman yang sengaja tidak membeli buku Angkatan. Meski kita tidak mengenal satu angkatan di kampus ini, tapi tetap relasi mesti harus di jaga. Nah salah satu sarana yang tersedia adalah buku angkatan. Relasi itu penting, kita sebagai manusia saling membutuhkan dan itu sudah merupakan ketetapan. Apa mesti kita belajar lagi dari cuplikan video video hewan yang menunjukkan rasa saling peduli?.

Tulisanku malam ini memang tidak teratur, tapi intinya aku tekankan sekali lagi, relasi itu penting dan mesti di jaga. Bahkan tulisan inipun mengandalkan laptop dan koneksi internet temanku, tempat aku menginap malam ini. Sebegitu pentingnya menjaga relasi maka ciptakanlah simbiosis mutualisme antar sesama manusia . 

Sabtu, 12 Oktober 2013

Cara pengurusan balik nama kendaraan bermotor di Samsat Soreang Kab. Bandung

...Karena kebahagiaan tidak bisa diukur dari besarnya rumah. Begitu dekat hubungan antara ayah, ibu dan anak, dan juga hubungan antara tetangga. Keluarga dengan rumah sekecil apapun, apabila jalinan kasih sayang tumbuh mekar dengan baik, bangsa Indonesia meskipun menjadi bangsa yang maju modern, dan globalisasi, tetap menjadi masyarakat yang tetap peduli dengan sesama...

-SBY-

Jumat, 11 Oktober 2013

haruskah aku menyerah sebelum aku coba???
Barangkali takdir tengah bicara
Ia diperuntukkan buatmu
Dan pandangan matanya memang buatmu
Mengapa harus sembunyi dari kenyataan
Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga
Bergegaslah bangun dari mimpi
Atau engkau akan kehilanganKeindahan yang tengah engkau genggam
Anggap saja takdir tengah bicara
Ia datang dari langit buatmu
Dan pandangan matanya khusus buatmu

kutipan lirik

Ebiet G. Ade (nyanyian kasmaran, ingin kupetik bintang kejora)

Tetap Kompak yaa :')

Tetap Kompak yaa :')

di sini kita dipertemukan, bukan karena kebetulan tapi memang sudah ada yang Maha Mengatur pertemuan ini. Salah satu momen terhebat dalam hidup saya, bisa saling berbagi bersama kalian wahai saudaraku.

Bahkan Tuhanmu punya berbagai cara memberikan hikmah, bukan saja melalui hal hal yang baik, tapi juga melalui hal hal yang tidak kita sukai.

Rabu, 09 Oktober 2013

Untuk seseorang yang aku kagumi kala itu "09 Oktober 2013"

Hari itu aku bangun telat, entahlah mungkin hingga terlalu malam memikirkan tentang serangkaian acara kelulusan Angkatan kami.

Sebenarnya bukan tentang Kelulusannya, tapi tentang salah seorang yang hadir di hari Kelulusan itu.

Pagi sekali..

Seseorang temanku datang mengetok pintu kamar, menanyakan sepatu pantofel yang menjadi syarat wajib buat dresscode hari ini. Haha Mahasiswa modal minjam, bahkan untuk hari hari bersejarah dalam hidupnya.

Tak seperti biasa, air kran pagi ini dingin sekali, dingin menusuk tulang rusukku yang sekitar sebulan lalu terhempas kayu dan beton Bandar di samping Gereja. Bahkan sampai memancing kembali rasa sakit yang sebenarnya sudah terhapus di memori otak ini.

07.30 Aku berangkat menuju belakang kampus, mengisi perut kosong yang sudah terisi cuaca malam harinya, Ini tak seperti biasanya, benar-benar berbeda. Biasanya Aku hampir tak pernah sarapan semasa kuliah, tapi ya Sudahlah, aku tak mau mengecewakan diriku sendiri di acara penting ini. Acara yang mungkin bagiku terakhir kali menatapmu menggunakan seragam hitam putih, mungkin saja, tapi aku tak mau demikian sungguh tak mau, tak mau, tak mau.

07.50 Kami sampai di kampus, suasana hati ini masih sedikit tergoncang, acara ini begitu cepat. Cepat merusak logikaku pagi ini, seperti mimpi diatas mimpi mirip kata bang Ebiet.G.Ade dalam salah satu lagunya.

Temanku berkumpul dengan segerombolan orang yang beberapa diantara mereka memang aku kenal, tapi entahlah aku tak ingin banyak bebincang dengan mereka. Memisahkan diri menuju salah satu sudut Gedung Perpustakaan, membasuh muka, berusaha menenangkan suasana.

08.00 Suasana masih belum semenenangkan yang aku harapkan, yang aku inginkan. Ya lagi lagi mereka masih berbincang dengan sejuta canda tawa mereka, sedang aku masih belum bisa menenangkan diriku. Hatiku berbisik mencoba menenangkan diri, “Ah bersyukurlah kau, sudah sampai pada titik ini, apalagi yang mesti engkau keluhkan”

08.10 Ku pergi menuju salah satu sudut kampus, Ya Kantin sembari mencoba mempercepat waktu menuju pukul 08.30, tapi tetap saja, 08.30 masih terasa sangat lama. seolah ada perbedaan waktu antara duniaku dengan dunia orang orang diluaran sana. Berbeda jauh sekali.

08.20 Bertemu dengan beberapa orang teman sekelas, berbincang bincang. Ingat seseorang yang belum bayar hutang hahah, ah pemasukan nambah lagi. Sedikit demi sedikit ingat lagi yang lainnya, Alhamdulillah otakku masih berfungsi layaknya manusia normal, Alhamdulillah …

08.30 Aku memasuki ruangan, mengisi form tanda tangan “formalitas”, ya begitulah seperti biasanya selalu saja tanda tangan sebagai bukti kehadiran.

08.35 mencoba menatap seisi ruangan, menatap slide, menatap bangku bangku yang sebagian masih kosong, sebagiannya lagi diisi canda tawa mereka

Sekitar 08.50 aku duduk disalah satu sisi kanan ruangan, lagi lagi mencoba menatap seisi ruangan, mencoba menemukan “wajahnya”, ya sekedar ingin menatap meski sebenarnya aku sungguh tak sanggup. Berharap ini bukan yang terakhir kali aku bisa menatapnya, berharap…

Sementara apa yang aku inginkan kala itu sudah berada didekatku, tapi sungguh entah keberapa kalinya aku benar benar tak sanggup. Sedang diapun berusaha menoleh kearahku, entah mungkin mencoba memberi senyum basa basi atau mungkin menoleh ke seseorang yang ada disekitarku, aku tak tahu itu. Tapi suasana kala itu benar benar membuat batinku terguncang sedemikian hebatnya.
Lagi lagi harapanku salah, aku berharap pada makhluk, sedang aku hanya sedikit berharap pada Yang Menciptakannya, Yang Menciptakan paras teduhnya, Yang Menciptakan perilaku mengagumkannya, Yang Menciptakan senyumannya, Bahkan yang menciptakan rasa kagumku terhadapnya.

Suasana kala itu berjalan sedemikian cepat pada suatu saat, dan juga lambat pada saat saat yang lainnya. Acara selesai ku bergegas meninggalkan ruangan, menggas kendaraanku, menetralkan kondisi fikiranku, menuju suatu tempat, melalui doa doaku padaNYA di siang hari 09 oktober 2013.
untuk seseorang yang aku kagumi kala itu

 

Jumat, 04 Oktober 2013

Untuk "Oknum"

Entah sejak kapan, dan kapan ini akan berakhir?

Penghormatan seseorang terhadap orang lain kini berdasar pada status sosial, pangkat, status ekonomi, bukan lagi karena orang orang yang dihormati tersebut, benar benar pantas untuk dihormati. Bukan lagi kita berlaku hormat karena kita sama sama Manusia?

Penghormatan terhadap orang lainpun memiliki maksud ("MENJILAT")

Bahkan untuk suatu pintu jalan menuju pulangpun diberlakukan berbeda antara Mahasiswa dan Dosen

Mental Penjilat, Mental Pegawai, 

Nilai kebaikannya bukan semata dari cara dia memperlakukan kalian, tapi bagaimana dia memperlakukan orang lain, terutama mereka yang lebih tidak beruntung dari dirinya.

Kutipan dari "Nak, Ibu Ingin Bicara Soal Milih-milih Perempuan…" KOMPASIANA

Rabu, 02 Oktober 2013

DINAMIKA 61

Bukan Tentang Foto foto dengan anggaran besar, bukan juga tentang makan makan di tempat mahal, bukan juga tentang persaingan baku hantam di lapangan futsal, ini tentang kesediaan anda meluangkan waktu bersama saudara saudara anda, terimakasih atas kesediaannya, yang belum sempat, moga dilain waktu di beri kesempatan. Tetep kompak sodaraku, kapan kapan kita kumpul lagi ya 

#DINAMIKA #KELOMPOK_61 #MUNAROH

Jumat, 03 Mei 2013

Gunakan Hati

Pekerjaan yang dilakukan tanpa hati seolah seperti memperistri seseorang tanpa rasa cinta

Maaf ...

selalu ada perasaan bersalah sampai sampai aku tak mampu menatap pandanganmu, butuh waktu buatku untuk menjemput kembali kehangatan persahabatan itu

Minggu, 07 April 2013

Sebersit Tanya di kala pagi

kupandangi langit pagi sambil menunggu kereta pagi menuju salah satu stasiun besar dikota ini. Gerombolan orang mengisi setiap ruang di halte stasiun, menatap jam tangan, menunjukkan kegelisahan yang mungkin terjadi karena jam masuk kerja sudah semakin mendekat. Ah sudahlah lamunan ini tidak akan membawamu kembali lagi kemasa 2 tahun yang lalu. Terbersit dalam otakku tentang perempuan berhijab yang ingin kunikahi suatu saat nanti, apakah aku pantas?

Kutatap lagi sisi lain di ujung stasiun, kulihat perempuan dengan jilbabnya yang hamper menutupi separuh badan, bercengkrama dengan seorang pria berjenggot dengan celana diatas mata kaki, sungguh syahdu, syahdu sekali. Kubayangkan masa depanku, apakah bisa seperti itu nanti?

Kuingat lagi tentang Tuhanku yang selama ini aku korbankan untuk dapatkan ciptaannya. Niatku sungguh bobrok kala itu, bahkan hingga kini masih ada terbersit perasaan perasaan tanpa keikhlasan. Sungguh malu rasanya, jika nanti aku bertemu diriMu. Sebodoh itukah diriku?

Kubayangkan lagi apa yang pernah aku pikirkan selama ini. “andaikan aku jadi imamnya, jika suatu hari aku sulit bangun pagi, sungguh aku bakal mengecewakannya karena aku telah menipunya” pernah kutanya tentang keikhlasan kepada temanku yang juga salah seorang temannya. Dia jawab, keikhlasan butuh latihan, insyaAllah seiring waktu, engkau akan menemukannya. Semudah itu kah?

Bahkan untuk membeli buku buku bacaan tentang perbaikan diri, masih saja terbersit niat karena dia, bukan karena Tuhanku. Astaghfirullah, ampuni hambamu ini, perbaiki niat hambamu ini. Aku harap Engkau bisa memberiku waktu, sehingga saat aku mati nanti, amalan yang selama ini terhitung sudah bebas dari perasaan perassan bodoh itu (riya).

Lamunannku membuat waktu berjalan sungguh cepat, tiba tiba kereta yang ingin kunaiki sudah berada di depanku dengan muatan sesak seperti ikan kaleng.

Bismillah..
Tidak ada kata terlambat, selagi engkau punya niat baik, lakukan segera. Sudah ada ketetapan tentang itu semua, tinggal engkau mengarahkannya dengan niat dan perilakumu yang baik, sehingga semua bisa menjadi lebih mudah…

Jumat, 29 Maret 2013

..Seni Bergembira

kemudahan, kesulitan, kesedihan, kesenangan itu semua adalah ujian, Allah menguji hambanya apakah mereka tetap dalam keimanannya meski ujian ujian itu diberikan, jangan lihat penderitaan atau pun kesenangan yang ada di dalamnya, tapi ambillah hikmahnya :D

..Enaknya Jadi Mahasiswa STAN

"Berusaha  tampil elite, padahal uang juga masih kiriman orang tua di kampung halaman—hasil dari berpeluh-peluh tiap harinya. Itupun kadang-kadang masih tetap lupa bersyukur sama Tuhan. Tak sampai di situ, uang dipakai untuk kongko sembari karaokean. Luntang-lantung main ke sana kemari tak jelas juntrungan. Tidak ingat, bahwa di sekitar kampus banyak lapak berimpitan tak keruan. Dan jika dihadapkan pada anak putus sekolah, cuma bisa bilang, “Aduh, kasihan.”

 

Adenency Bekti

Kamis, 28 Maret 2013

Terimakasih Sobat

Perkenalanku bermula ketika itu , saat aku merasa jenuh. Aku pindah ke bagian belakang, subhanallah ini menjadi awal mula persahabatan kita, persahabatan yang masih berusia muda, namun insyaAllah akan terus kita jaga hingga masing masing dari kita berumah tangga, bahkan hingga usia lanjut nantinya amin

Aku tak begitu mengingat jelas, siapa yang memulai perkenalan ini. Tapi sungguh aku yakin pastinya aku yang memulai.

Kita lanjut bercerita hal hal yang sudah menjadi hobi kita, ya Sepakbola. Kamu begitu bangganya dengan Liga Indonesia saat itu, berbeda denganku yang bangga dengan LaLiga, yang pemain pemainnya bahkan tak punya hubungan suku bangsa denganku. Haha

Bahkan, tentang pelajaran pun kita juga berbeda, Matematika dan Sejarah, Kita memang berbeda

Kita lanjut cerita bodoh ini ke kelas dua, anehnya aku berharap yang sama denganmu, yaitu masuk kelas IPA, Untuk kali ini aku yang bodoh, dengan sejuta keegoisanku, sungguh.

Ya, kita sama sama masuk IPA, masih banyak orang orang diluaran sana yang sedih hanya karena tak mampu masuk IPA. Bagiku ini memenuhi harapan orang tuaku, tapi dari hati yang paling dalam, ada rasa kecewa karena ini bukan bidangku.

Kita juga masuk pada kelas yang sama, Aku yakin Allah sudah mengatur ini semua Karena engkau memang sahabatku buat masa lalu, hari ini, dan insyaAllah hingga masing masing dari kita memiliki Cucu.

Tingkat dua, dengan berbagai ragam manusia IPA, rasanya aku sunggu sulit beradaptasi. Bukan karena IPAnya, tapi justru karena orang orang egois yang menurutku sungguh aneh kala itu.

Potensi tidak terasah, ini berbeda denganmu. Aku iri. Kau bahkan mampu mengerjakan soal soal itu. Beda denganku. Lagi lagi aku merasa bodoh sekali kala itu, bodoh sekali.

Ya, tawaran ayahku untukku agar punya penghasilan sendiri, kujawab dengan begitu antusias. Sebagai cara bagiku agar bisa menjauh dari kehidupan anak IPA yang menurutku egois.

Hubungan baik kita terus terjaga,  bahkan ketika mereka yang katanya temanku tak lagi menganggapku karena keegoisanku yang tak pernah mampu hadir di setiap aktivitas kelas. Aku bahkan tak dapat maaf dari mereka, sungguh mereka tak mengerti. Berlebihan menganggapku terlalu egois.

Beberapa tahun berlalu, kita berlanjut ke kelas 3, lagi lagi dikelas yang sama. Aku semakin aneh dalam kesendirian dan kesibukanku. Untuk kesekian kalinya aku merasa bodoh, dan faktanya kala itu aku benar benar bodoh.

Orang orang yang katanya temanku punya kesibukan yang sama sepertimu, aktif dalam setiap Try OUT menuju UN dan SNMPTN, laah aku tak pernah punya angan tinggi untuk lulus di peguruan tinggi dengan jurusan yang diminati ribuan bahkan puluhan ribuan calon pendaftar.

Kali ini aku sadar, aku tidak perlu egois memaksakan keinginan yang ternyata bukan keinginanku, hanya keinginan yang timbul karena suasana. Masuk kedokteran, Teknik elektro dan jurusan jurusan lainnya, itu Cuma cerita bodoh bagiku, karena aku memang tak punya bakat, bahkan keinginan untuk masuk ke sana.

Tapi aku sadar, keinginanmu untuk masuk teknik elektro memang berdasar pada keinginanmu. Dan aku yakin kamu mampu untuk itu semua, beda denganku.

Aku benar benar merasa aneh di kala itu, tapi aku tak perduli, karena aku benar benar tak ingin perduli tentang hal itu.

Teringat olehku kala ketika aku memboncengmu pulang, kau baru ingat ditengah perjalanan bahwa ternyata kau membawa motor. Jadi mengapa aku harus memboncengmu? Haha, kau tampak bodoh kala itu, bodoh sekali.

Aku punya motor, orang orang lain punya motor, kau bahkan tak ingin kalah dengan motor astrea legendamu. Yang benar benar melegenda kala itu, legenda karena itu bukanlah motor pada jamannya. Haha

Aku terlalu nyaman dalam kesendirianku, bagiku perempuan (pacar) hanya menambah bebanku. Jadi motorku sebenarnya adalah sarana buatku agar bisa kembali pulang dengan cepat, tanpa berlama lama dalam suasana egois kala itu.

Aku tak pernah tahu pasti, makna astrea legenda punya mu itu?

Tiba saatnya, Saat kita semua Lulus Ujian Nasional, ini benar benar menambah kegembiraanku, karena bisa lepas dari masa yang menurutku benar benar suram kala itu, masa SMA. Kata orang indah, tapi bagiku ibarat sampah, yang ingin aku lupakan bahkan hingga detik ini.

Kita berjuang masing masing melanjutkan cita cita yang ada, tapi aku yakin kala itu cita citaku untuk masuk sekolah kedinasan bukanlah cita cita palsu, bukan juga cita cita yang timbul karena suasana keegoisan. Begitu juga cita citamu sobat, aku yakin kau memang layak untuk dapat apa yang kau inginkan kala itu. Tapi kadang hidup tak bisa sesuai rencana, kau harus mampu menerimanya dengan ikhlas, tanpa menyalahkan orang orang disekitarmu.

Sampai tiba saatnya Aku lulus di sekolah kedinasan Bintaro. Alhamdulillah. Kau juga lulus di sekolah kedinasan di Jatinegara. Haha

Sampai saat ini, kau tetap sobatku, mengingatkanku kala aku salah, menyemangati ku kala aku tidak bersemangat. Bahkan mendoakan kebaikan untukku.

Terimakasih Sobat !!

Kamis, 21 Maret 2013

Cinta itu baik jika tujuannya untuk menikah :')

“Cinta itu,” kata Prof. Dr. Abdul Halim Abu Syuqqah dalam Tahrirul Ma’rah fi ‘Ashrir Risalah, “Adalah perasaan yang baik dengan kebaikan tujuan jika tujuannya adalah menikah.” Artinya yang satu menjadikan yang lainnya sebagai teman hidup dalam bingkai pernikahan.

jadikan esokmu lebih baik

Image

Rabu, 13 Maret 2013

watak bangsa Indonesia menurut pak Mochtar Lubis :


  1. munafik,

  2. enggan bertanggung jawab,

  3. feodalis,

  4. percaya takhayul,

  5. lemah karakter, dan

  6. cenderung eksentrik


"Indonesia Banget" jika anda memiliki semua sifat diatas :)

:')

dengan membayangkanmu membuatku begitu bersemangat, tinggal bagaimana aku belajar mengikhlaskan andai impianku tentangmu gagal aku raih

#bersyukurlah kawan :D

#bersyukurlah kawan :D

Selasa, 12 Maret 2013

#baralek

#baralek

semoga bisa manyusul haha :)

tentang keikhlasan :)

menurutku ini salah satu ilmu yang paling sulit untuk dipelajari. bukan bermaksud untuk melemahkan semangat anda untuk mempelajarinya, tapi memang demikian kenyataannya. Ikhlas menyangkut antara hati Makhluk dan Tuhannya (Allah). menurutku tentang keikhlasan kita harus belajar, ikhlas juga butuh latihan.

Pembelajaran tentang ikhlas bisa di dapat dari internal pribadi kita ataupun sebab pengalaman tertentu yang membuat kita untuk ikhlas.

apa itu ikhlas?

Dari beberapa sumber yang saya baca, ikhlas berarti bertindak, berbuat, hanya dan karena Allah sang Pencipta. Tanpa keikhlasan, amalan tidak akan diterima. Ikhlas adalah keterampilan hati untuk selalu merasa positif dan tenang, karena semua yang kita lakukan bisa terjadi atas kehendak dari Allah SWT.

Bagaimana cara menguji apakah kita sudah ikhlas atau belum?

anda bisa coba, membandingkan amalan jika dilakukan di keramaian dan ditempat sepi, jika kualitasnya berbeda, berarti masih ada "makhluk" didalam fikiran anda. jika kualitasnya sama, menurut saya berarti anda sudah Ikhlas. ini baru pengujian secara sepintas. berhubung ikhlas adalah hal yang tersembunyi, tentulah anda yang mengetahui apakah kualitas amal yang anda lakukan benar benar benar dari hati yang paling dalam hanya untuk Allah SWT. bukan untuk tampil mengesankan di hadapan "makhluknya".

Lalu bagaimana solusinya?

perbanyaklah berdo'a. perbanyak membaca buku buku tentang agama. karena ikhlas menurut saya adalah ilmu. perlu dilatih dan dipelajari. Ilmu tidak akan sempurna jika hanya diperoleh dengan cara ikut ikutan. Dengan membaca buku, anda insyaAllah akan menemukan alasan dan dalilnya. Sehingga akan menambah keimanan anda, dengan demikian insyaAllah level keihlasan anda meningkat.

 
Ikhlaslah, karena ikhlas adalah syarat utama amalan diterima Allah SWT. :) semangat untuk belajaar !!!

Minggu, 03 Maret 2013

bukannya intropeksi, malah protes

bukannya intropeksi, malah protes

Senin, 25 Februari 2013

TESTIMONI

saya pendiam dan pekerja keras :D

“terimakasih untuk koreksinya, saya akan berusaha untuk lebih baik lagi :)Image

Minggu, 24 Februari 2013

Bukan Cinta Biasa

http://www.youtube.com/watch?v=FdJEUA0SONU

...Cintaku bukanlah cinta biasa, jika kamu yang memiliki ...

Kamis, 14 Februari 2013

coretan di pojok kamar

Image

Minggu, 10 Februari 2013

Kadang, Bodoh dan Baik itu beda tipis

Ini adalah salah satu pelajaran penting dalam hidup saya. Anda tidak perlu menjadi orang bodoh, untuk bisa tampil baik dihadapan orang lain. 

Kita pasti pernah terjebak dalam ucapan kita sendiri, Ketika kita yang sebenarnya tidak seharusnya melakukan hal itu, namun karena embel embel persahabatan, kita tidak bisa menolak untuk tidak melakukannya.

Kadang, bodoh dan baik itu “beda tipis”.

Dosen itu memberikan contoh kemudian, misalkan ketika salah seorang teman, mengajak kita refreshing ke Bintaro Plasa, tapi karena kita sudah ada janji dengan seseorang di jam yang sama, tentunya kita harus menolak ajakannya. Jika anda memang orang yang pintar, tentu anda menolaknya, Saat di tolak, Sang teman yang tidak tahu malu, tentu akan memaksakan kehendaknya, membujuk dan memohon anda agar bisa ikut.

Gimana? situasi mulai terlihat sulit, ketika konflik bathin atas nama persahabatan, berhadapan dengan janji yang telah anda buat dengan seorang calon pembeli?

Pada kasus ini, okelah ada yang berpendapat, bahwa persahabatan itu penting. tapi sebodoh itukah anda,? harus menciderai janji yang telah anda buat sebelumnya, hanya karena anda tidak mampu menolak bujukan sahabat? saudara?

Jujur, dulu saya sering melakukannya, tapi semua itu harus saya tinggalkan. pada awalnya memang berat untuk berkata ‘Tidak’, tapi akankah lebih masuk akal, jika anda berkata berkata ‘Tidak’ ketika anda memang benar benar tidak bisa untuk melakukannya.

contoh diatas masih pada kasus sederhana, bagaimana jika anda dihadapkan pada kasus yang lebih sulit dan berhubungan dengan “misalkan : pekerjaan anda”. Apakah anda mau kehilangan pekerjaan, di DO dari Kampus, hanya gara gara anda tidak mampu berkata ‘Tidak’? karena permohonan sahabat, saudara, keluarga, anda terpaksa membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya tidak boleh dibocorkan. Sebodoh itukah anda?

Cerdaslah wahai kawan, masih banyak hal hal ‘baik’ yang bisa dilakukan dengan cara yang ‘logis’.

Mungkin terlalu berlebihan jika hal ini saya hubung hubungkan dengan kasus di dunia kerja, tapi bagaimana bisa anda menolak hal yang besar, sedangkan di hal hal yang kecil saja, anda takluk?

Catatan ini saya buat, bukan bermaksud menyinggung perasaan anda anda dan anda. cuma sekedar berbagi agar kita bisa lebih cerdas dalam bertindak.

Selasa, 29 Januari 2013

Ingin sekali rasanya suatu saat nanti kusampaikan padamu dari hati yang tulus ini :
Ana Uhibbukum Fillah

Aku mencintaimu Karena Allah

Semoga ini menjadi kenyataan bagiku dan bagimu :)

Senin, 28 Januari 2013

Antara Bakat dan Rasa Syukur

Manusia dikarunikan kecerdasan, bakat, cara berfikir yang berbeda beda, maka bersyukurlah !!!.

Bersyukur bagaimana? maka manfaatkanlah kelebihanmu untuk hal hal yang bisa bermanfaat buat dirimu dan juga orang orang disekitarmu. Jangan biarkan hal itu terpendam begitu saja, hilang bersama alunan mimpi tidurmu disiang hari. Bangunlah wujudkan mimpimu bersama bakat yang kamu miliki, jangan lanjutkan mimpimu. 

Saya adalah salah seorang yang pernah mengalami kebosanan sesaat. Selama hampir dua tahun bolak balik kampus tanpa aktivitas. Padahal menurut pandangan teman teman, saya punya sedikit bakat di usaha jual beli. Ya itu saya benarkan, dan itu pernah saya lakukan semasa saya SMP.

Anda bisa bayangkan, saat saya SMP dulu saya bisa menghasilkan 15ribu dalam 30 menit. Saya hanya memanfaatkan waktu istirahat jam sekolah, menjual jasa pengiriman makanan. Harus bolak balik turun naik tangga, lari sana lari sini, berdesak desakan dikerumunan anak SMP yang lagi mengasah hobi konsumtifnya. Alhamdulillah saat itu saya tidak punya rasa minder atau bahkan malu. Yang terfikir diotak saya hanya bagaimana agar saya dapat tambahan uang sehingga bisa membeli apapun yang saya inginkan.

Meski masih terkesan sangat dini untuk bisa melayani pelanggan, alhandulillah hal itu bermanfaat untuk 8 tahun kemudian. Desakan bathin yang begitu kuat mengingat semangat saya 8 tahun yang lalu, membuat saya harus melakukannya kembali. Alhamdulillah saya masih "ga punya malu". 

Bapak Pernah bilang,

lakukanlah apa yang kamu inginkan, asalkan tidak merugikan orang lain disekelilingmu

 

Jadi, jangan biarkan rasa minder menghancurkan kesuksesanmu karena hal itu membuatmu tidak akan pernah sempat melatih bakat yang kamu miliki.

Bersyukurlah..

Bersyukurlah..

Manusia = Ikan

Pernahkan kamu merasa saat dirimu terjebak dalam rutinitas yang biasa biasa saja, namun kamu merasa bosan karenanya?

Selamat !!!

Saat itu menunjukkan bahwa ada niat ingin berubah dari dalam dirimu, namun kita belum mengetahui bagaimana caranya.

Ya, salah seorang dosenku pernah bercerita tentang hubungan manusia dan ikan. Di ujung perkuliahan menjelang UAS beliau menyampaikan, bahwa ikan yang manis adalah ikan yang banyak bergerak, lalu apa hubungannya sama manusia??

Nah, Di suatu desa dijepang, ada seorang nelayan yang kebingungan dengan tidak terjual habis ikan ikan hasil tangkapannya, ia berfikir kenapa demikian? setelah melakukan beberapa percobaan, ia mendapatkan kesimpulan bahwa ikannya tidak laku karena sudah lama mati sejak ditangkap. Ia kemudian memberikan air di dalam kapalnya, sehingga ikan hasil tangkapannya bisa tetap hidup.

Setelah melakukan hasil percobaannya, ternyata hasilnya diluar dugaan. Iya diluar dugaannya. ia menduga ikannya bakal laris, tetapi sama saja. Ada apa ini? Setelah berfikir beberapa lama, ia menemukan kelemahan dari caranya membawa ikan ke tempat penjualan. apa kelemahannya? Ya ikannya hidup dalam air yang tenang, tidak ada arus didalamnya.

Ia mencoba lagi membuatkan arus didalam kapalnya, dengan tujuan ikannya bisa memiliki rasa sesuai dengan yang diharapkan pembeli. tapi ternyata? diluar dugaannya ikannya tetap tidak laris, tidak terlalu diminati pembeli. Hal itu dikarenakan rasanya masih belum sempurna.

Kemudian, nelayan itu mencoba memberikan hiu hiu kecil didalam kolam ikannya. Hal ini bertujuan agar ikannya tetap terus bergerak sehingga rasanya bisa manis sesuai dengan apa yang diharapkan pembeli.

Seperti itu jugalah manusia, Manusia tak akan pernah bisa manis jika hanya berdiam terus dengan rutinitas yang biasa biasa saja. Bapakku pernah bilang, Kesuksesan manusia salah satunya ditentukan oleh Hijrah, maksudnya kesediaan untuk berubah, berpindah, dan keluar dari zona nyaman untuk bisa melakukan hal hal yang lebih baik lagi.

Manusia yang terlalu banyak diam, diibaratkan seperti manusia yang sudah mati. Sudah ada jaminan, bahwa manusia jenis itu tentunya tidak manis. Saat manusia mulai mencari tantangan dalam hidupnya, saat itulah proses menjadi manis dimulai. Jadi Jangan banyak berdiam diri, anda adalah makhluk yang potensial dengan berbagai macam ide.

Manfaatkannlah ratusan juta ide didalam otak anda untuk kemudian bisa berbuat lebih baik lagi. :)

Jumat, 25 Januari 2013

Dua Pilihan

Saat hidupmu berhadapan dengan dua pilihan sulit,
Melepas selang oksigen

Menanggung biaya pengobatan

Seorang berparas ustad berkata
Kita bantu doa saja, semoga diberikan jalan terbaik

Hidup memang seperti itu, maka syukurilah berhubung anda masih bisa bernafas tanpa perlu membayar

Kamis, 24 Januari 2013

Aku baru tahu kemudian, Tinggal bagaimana caraku untuk bisa memperbaiki dan memantaskan diri untuk kemudian bisa melamarmu suatu saat nanti. yaa suatu saat nanti. :')