Senin, 28 Januari 2013

Antara Bakat dan Rasa Syukur

Manusia dikarunikan kecerdasan, bakat, cara berfikir yang berbeda beda, maka bersyukurlah !!!.

Bersyukur bagaimana? maka manfaatkanlah kelebihanmu untuk hal hal yang bisa bermanfaat buat dirimu dan juga orang orang disekitarmu. Jangan biarkan hal itu terpendam begitu saja, hilang bersama alunan mimpi tidurmu disiang hari. Bangunlah wujudkan mimpimu bersama bakat yang kamu miliki, jangan lanjutkan mimpimu. 

Saya adalah salah seorang yang pernah mengalami kebosanan sesaat. Selama hampir dua tahun bolak balik kampus tanpa aktivitas. Padahal menurut pandangan teman teman, saya punya sedikit bakat di usaha jual beli. Ya itu saya benarkan, dan itu pernah saya lakukan semasa saya SMP.

Anda bisa bayangkan, saat saya SMP dulu saya bisa menghasilkan 15ribu dalam 30 menit. Saya hanya memanfaatkan waktu istirahat jam sekolah, menjual jasa pengiriman makanan. Harus bolak balik turun naik tangga, lari sana lari sini, berdesak desakan dikerumunan anak SMP yang lagi mengasah hobi konsumtifnya. Alhamdulillah saat itu saya tidak punya rasa minder atau bahkan malu. Yang terfikir diotak saya hanya bagaimana agar saya dapat tambahan uang sehingga bisa membeli apapun yang saya inginkan.

Meski masih terkesan sangat dini untuk bisa melayani pelanggan, alhandulillah hal itu bermanfaat untuk 8 tahun kemudian. Desakan bathin yang begitu kuat mengingat semangat saya 8 tahun yang lalu, membuat saya harus melakukannya kembali. Alhamdulillah saya masih "ga punya malu". 

Bapak Pernah bilang,

lakukanlah apa yang kamu inginkan, asalkan tidak merugikan orang lain disekelilingmu

 

Jadi, jangan biarkan rasa minder menghancurkan kesuksesanmu karena hal itu membuatmu tidak akan pernah sempat melatih bakat yang kamu miliki.

Bersyukurlah..

Bersyukurlah..

0 komentar: